Selasa, 26 Agustus 2014

STRATEGI DAKWAH DALAM DUNIA PENDIDIKAN


Masalah karakter generasi bangsa Indonesia tidak lagi menjadi sebuah persoalan yang remeh atau dianggap main-main. Norma agama dan susila yang dulu dijaga baik oleh nenek moyang luhur kini dipandang nyemeh oleh masyarakat zaman sekarang. Generasi bangsa Indonesia zaman sekarang tak lagi mencerminkan orang ketimuran malah cenderung kebarat-baratan. Masjid lebih jarang dikunjungi sedangkan diskotik, orkes, mall dan tempat karaoke lebih diminati. Orang zaman sekarang lebih betah di tempat maksiat dari pada duduk berdiam di masjid. Kemrosotan akhlak semakin nampak dari tahun ke tahun. Bagaimana Urgensi pendidikan karakter dalam membentuk bangsa indonesia yang berketuhanan yang Maha Esa? Bagaimana dengan kepedulian Mentri Pendidikan terhadap masalah karakter generasi bangsa yang semakin merosot? Kenapa banyak generasi bangsa kita yang “dangkal” mengenal agama dan budi pekerti?

Muhammad Al Fatih sang Pahlawan




Pada tahun 1924 terjadi perubahan sistem pemerintahan hampir diseluruh dunia ditandai dengan berakhirnya masa kekhalifahan Turki Utsmaniyah. Dahulu kerajaan  turki ustmani merupakan perisai kuat yang dimiliki umat islam. Kekholifahan turki usmani mampu membebaskan hampir seluruh wilayah se-Asia. Tiba-tiba terpecah belah menjadi negara-negara kecil  akibat serangan dasyat tentara dari Prancis, Austria, Inggris  dan Rusia. Sebelumnya kerajaan  Turki Ustmani merupakan kerajaan kecil yang ingin menawan konstatinopel, saat itu konstatinopel dibawah kekuasaan Bizantium. Selama 800 tahun kerajaan Turki Utsmani berusaha meruntuhkan tembok pertahanan konstatin tetapi gagal. Kemudian ketika Turki Utsmani dipimpin oleh Sultan  Muhammad al Fattih pada usia 21 tahun, misi untuk merobohkan tembok konstatin semakin besar. Beliaulah yang disebut dalam hadits nabi Muhammad Saw. :

MOZAIK ISLAM MEMBAWA PERUBAHAN BAGI INDONESIA BAHKAN DUNIA


Indonesia dulu adalah sebuah kepulauan yang memiliki kekayaan melimpah baik dari kekayaan alam maupun kaya akan keanekaragaman budaya. Pada zaman kebudayaan Hindu periode keemasan kerajaan Majapahit di pulau Jawa, dan kerajaan Sriwijaya di pulau Sumatera. Islam datang diperkenalkan oleh para saudaragar dari Arab dengan santun dan tidak memaksakan kehendak siapapun. Dakwah islam yang dilakukan dengan berdagang itu membuat orang-orang tertarik untuk memeluk agama Islam. Apalagi agama islam begitu toleran dan mudah. Sedangkan hal yang membuat rakyat tertarik memeluk islam adalah islam tidak mengenal perbedaan kasta. Semua manusia mempunyai kedudukan yang sama, hanya ketakwaannyalah membedakannya. Hubungan ekonomi dengan pedagang Arab membawa banyak keuntungan bagi rakyat dan kerajaan. Hingga terjadilah islamisasi secara besar-besaran dari raja diikuti rakyatnya. Tentu saja mereka memeluk agama islam atas kesadaran hati nurani mereka tanpa ada paksaan siapapun.

Template by:
Free Blog Templates