Pada tahun 1924 terjadi perubahan sistem pemerintahan
hampir diseluruh dunia ditandai dengan berakhirnya masa kekhalifahan Turki
Utsmaniyah. Dahulu
kerajaan turki ustmani merupakan perisai kuat yang dimiliki umat islam.
Kekholifahan turki usmani mampu membebaskan hampir seluruh wilayah se-Asia.
Tiba-tiba terpecah belah menjadi negara-negara kecil akibat serangan
dasyat tentara dari Prancis, Austria, Inggris dan Rusia. Sebelumnya
kerajaan Turki Ustmani merupakan kerajaan kecil yang ingin menawan
konstatinopel, saat itu konstatinopel dibawah kekuasaan Bizantium. Selama 800
tahun kerajaan Turki Utsmani berusaha meruntuhkan tembok pertahanan konstatin
tetapi gagal. Kemudian ketika Turki Utsmani dipimpin oleh Sultan Muhammad
al Fattih pada usia 21 tahun, misi untuk merobohkan tembok konstatin semakin
besar. Beliaulah yang disebut dalam hadits nabi Muhammad Saw. :
“Suatu
hari nanti konstatinopel akan ditaklukkan, mereka yang menaklukannya adalah
pemimpin yang diberkahi, dan tentaranya adalah tentara yang besar dan
diberkahi”
Benar
sesuai hadits Nabi saw.
Kontatinopel mampu ditaklukan oleh sultan Muhammad Fatih. Semenjak beliau
memimpin konstatin, kesejahteraan rakyat kontatin benar-benar diperhatikan.
Selain itu, beliau tidak pernah memaksakan keimanan kaum non muslim untuk
memeluk islam. Berbeda dengan kepemimpinan sebelumnya oleh Bizantium yang
dipenuhi dengan ambisi harta dan penekanan atas keimanan. Kerajaan Turki
Utsmani pada saat itu merupakan perisai islam terkuat yang mampu membebaskan
negara-negara hingga hampir seluar benua Asia. Di sinilah hubungan diplomatik
antara kerajaan Turki utsmani dan kerajaan Malaka (Nusantera) terjalin. Ketika
kerajaan aceh diserang oleh bangsa Portugis, kerajaan Utsmani mengirimkan bala
bantuan beserta meriam untuk mengusir Portugis dari malaka.
Pada
tahun 1695 kerajaan turki utsmani diserang oleh Portugis, Spanyol, Austria dan
Rusia. Seluruh Eropa menyerang khilafah turki Utsmaniyah. Atas izin Allah
tentara Rusia dan Austria berhasil dikalahkan pada tahun 1737 M, armada Rusia
dan Prancis berhasil dihancurkan. Khalifah Utsmaniyah berhasil menguasai teluk
balkan. Pada tahun 1876, tanpa disadari khilafah berhutang pada kerajaan
Inggris, ternyata itu adalah tipu muslihat yang dilancarkan oleh Inggris.
Sehingga Yahudi menawarkan sejumlah emas untuk melunasi hutang tersebut dengan
syarat Yarussalem dikembalikan pada Yahudi. Namun, Sultan Hamid II menolak
tegas. Baginda tidak akan menyerahkan tanah suci umat islam selama baginda
masih hidup dan khilafah masih berdiri.
Pada
tahun 1909 M, seperti yang terjadi di seluruh belahan dunia, pandangan politis
Amerika serikat telah meracuni hingga sampai ke Turki. Paham nasionalis mulai
menggrogoti khilafah Utsmaniyah. Perang dunia I meletus pada tahun 1914 M.
Panggilan jihad memerangi penjajah kuffar mulai berkobar di seluruh belahan
dunia. Bagi negara yang menentang kolonial Inggris akan dijajah seperti
Malaysia dan Indonesia. Arab saudi sendiri sudah teracuni oleh pemikiran
Amerika Serikat sehingga tunduk terhadap bangsa Barat. Pada tahun 1916 PBB
dibentuk demi kedamaian bangsa-bangsa di seluruh dunia. Namun, PBB hanya
menguntungkan pihak Barat seperti Prancis, Inggris, Belanda dan Amerika Serika
sedangkan untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, India ,
Afrika Selatan adalah bualan belaka. Pada tahun 1918 tentara Prancis menawan
Istambul, kemudian wilayah khalifah dipecah-pecah menjadi negara-negara kecil.
Pada tahun 1924, masa khilafah dihapus dan diganti menjadi Republik Turki.
Segala aturan perundangan islam dihapuskan dan digantikan dengan perundangan
Barat. Berbagai aturan yang menekan orang-orang islam seperti dilarang adzan
menggunakan bahasa Arab, larangan memakai hijab bagi wanita, kalender hijrah
dihapuskan. Sejak tanggal 3 Maret 1924, khilafah Turki Utsmani dihapuskan. Umat
islam hidup tanpa khilafah. Benua Arab terpecah-pecah menjadi negara-negara
kecil. Orang-orang Palestina disiksa dan diserang orang tentara Israil tanpa
pembelaan hingga sekarang. Di negara-negara yang minoritas islamnya seperti
Thailand, Filipina dan Amerika Serikat umat islam disiksa dan tidak
diperlakukan adil oleh penguasanya. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Indonesia
merupakan negara yang memiliki jumlah umat islam terbesar di seluruh dunia.
Meskipun dipimpin seorang presiden dengan menerapkan sistem pemerintahan
demokrasi. Apakah Indonesia sudah menjadi negara yang besar seperti zaman Turki
Utsmani dibawah kekuasaan Sultan Muhammad Fatih? Apakah Amerika Serikat dan
bangsa Eropa takut dengan Indonesia seperti ketakutan bangsa Eropa terhadap
kepimipinan sultan Salahuddin al Ayyubi dalam merebut Yarussalem (Baitul
Maqdis)? Lalu kenapa sampai sekarang terjadi penyiksaan umat islam Palestina
oleh tentara Israel? Kemana perginya PBB yang dinantikan perdamaian bagi
seluruh dunia? Kenapa presiden Amerika Serikat menganak-emaskan tentara Israel
dan membiarkan Umat islam Palestina dibantai tanpa ampun? Kenapa bangsa
Indonesia dan bangsa Arab yang mayoritas islam tega membiarkan penyiksaan
Palestina terus berkelanjutan? Bukankah umat islam yang satu dan yang lain
adalah bersaudara? Jawabannya sudah jelas, karena seluruh dunia sudah berkiblat
pada Amerika Serikat bahkan umat islam itu sendiri termasuk Indonesia. Apakah
bangsa Indonesia yang mayoritas islam benar-benar tahu akan sejarah
perkembangan islam sendiri? Berikut adalah cuplikan sejarah perkembangan islam
di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimaksih atas koment nya....